Diabetesi Boleh Konsumsi Asupan Manis saat Buka

Diabetesi Boleh Konsumsi Asupan Manis saat Buka

PENDERITA diabetes atau diabetes juga bisa mengonsumsi asupan manis saat berbuka puasa. Hal ini seperti diungkapkan Dr Benny Kurniawan, Marketing Manager PT Roche Indonesia.

Menurutnya, diabetesi memang dianjurkan menjaga gula darahnya agar terhindar dari komplikasi. Namun, untuk berbuka puasa, mereka tetap bisa mengonsumsi makanan manis.

"Jangan salah kaprah, banyak orang yang bilang penderita diabetes tidak boleh minum teh manis saat berbuka. Kalau mau, harus pakai pemanis buatan. Gula jenis itu hampir nol kalori, kasihan lah mereka jadi tidak ada asupan kalori. Padahal, mereka membutuhkan kalori saat buka puasa sebagai sumber energi," jelasnya di Jakarta, Rabu, 16 juli 2014.

Dengan demikian, tegasnya, diabetesi boleh mengonsumsi asupan manis dengan gula biasa. Namun dengan catatan, selama jumlah teh manis atau asupan tersebut tidak berlebihan. (Baca: Teh Manis Tak Baik Dikonsumsi saat Sahur)

"Kuncinya memang tidak boleh berlebihan agar tidak berefek buruk. Secukupnya saja, apakah itu minum teh manis saat buka," tutupnya.  
(fik)


View the original article here

Konsumsi Omega 3 Kurangi Gangguan Saraf Otak

Konsumsi Omega 3 Kurangi Gangguan Saraf Otak

ASAM lemak omega-3 bisa ditemukan pada ikan berminyak, dan dikenal menyehatkan jantung. Asam lemak omega-3 ternyata juga bisa menyehatkan syaraf.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa pola makan kaya asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi risiko terkena gangguan neurodegeneratif, penyakit mematikan amyotrophic lateral sclerosis (ALS). ALS merupakan penyakit saraf yang menyerang neuron yang mengendalikan otot lurik.

Pemimpin penelitian, Kathryn Fitzgerald, dari Harvard School of Public Health, Boston, mengatakan bahwa inflamasi dan stres oksidatif telah lama dikaitkan dengan ALS, sehingga setiap nutrisi yang melawan kedua proses tersebut mungkin bisa membantu mengurangi risikonya.

“Dalam studi ini, tiap individu yang mengonsumsi asupan makanan tinggi asam lemak omega-3 tak jenuh ganda, risiko terkena ALS-nya berkurang,” katanya, sebagaimana dikutip Newsmaxhealth, Rabu (16/7/2014).

Lebih lanjut, Fitzgerald mengungkapkan bahwa asam lemak omega-3 paling sering ditemukan pada ikan tertentu. Dengan mengonsumsi ikan yang kaya akan kandungan tersebut, maka peradangan dan stres oksidatif pada sel yang dapat merusak jaringan saraf, bisa berkurang.

“Tetapi, kami juga menemukan bahwa asupan makanan yang tinggi alpha-linolenic acid, sejenis asam lemak yang ditemukan dalam minyak sayur dan kacang-kacangan, berhubungan dengan risiko lebih rendah terkena ALS,” tuturnya. (Baca: Inilah Makanan Terbaik Pendamping ASI)

Untuk menemukan hasil pada penelitian ini, tim Fitzgerald melihat adanya hubungan antara ALS dengan asam lemak omega-3 di antara hampir 1.000 pasien ALS. Mereka menemukan bahwa pasien yang paling banyak mengonsumsi makanan asam lemak omega-3 memiliki risiko terendah terkena ALS. (fik)


View the original article here

Makanan Berlemak Ini Harus Anda Konsumsi

Makanan Berlemak Ini Harus Anda Konsumsi

ADA jenis asupan lemak yang harus dihindari karena berdampak negatif bagi kesehatan, yakni lemak trans. Lemak jahat ini harus dihindari karena dapat menyumbat arteri sehingga bisa menimbulkan masalah serius.

Kardiolog Dr Richard Stein, M.D, dari New York University Langone Medical Center mengatakan bahwa beberapa makanan berlemak sangat penting bagi kesehatan. Berikut beberapa makanan berlemak sehat yang harus dikonsumsi, seperti dikutip Newsmaxhealth, Selasa (15/7/2014).  
Ikan


Lemak tak jenuh ganda atau asam lemak omega-3 ditemukan dalam ikan salmon dan suplemen minyak ikan. Jenis lemak ini adalah nutrisi sehat yang menurut beberapa studi dapat menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan fungsi otak, meringankan gejala-gejala arthritis, serta membantu mencegah demensia. (Baca: Kentut Berbau Menyengat Baik untuk Kesehatan)
 
Kacang-kacangan


Asam lemak alami dalam kacang-kacangan telah terbukti mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan mengembangkan diabetes tipe 2. Sebuah penelitian di Kanada menemukan bahwa menggabungkan sekiranya dua ons semua jenis kacang-kacangan dalam diet pasien diabetes membantu meningkatkan kesehatan jantung mereka. (Baca: Pasien Penyakit Jantung Tak Bisa Puasa jika...)

 
Produk susu


Jumlah sedang lemak jenuh dalam mentega, susu, dan keju tidak menyumbat arteri. Memang, para ilmuwan percaya bahwa lemak jenuh dapat menaikkan kadar kolesterol berbahaya dalam darah. Namun, penelitian terbaru menunjukkan ada dua jenis partikel kolesterol, yakni kecil-padat (terkait dengan penyakit jantung) dan besar-halus (tidak menimbulkan risiko). Lemak jenuh dalam produk susu meningkatkan tingkat partikel besar yang tidak berbahaya. (Baca: Mau Puasa, Pasien Jantung Perlu Konsultasi Dokter)
Minyak nabati


Minyak zaitun dan minyak sawit yang sarat dengan asam lemak omega-3 juga ditemukan dalam alpukat dan biji kenari. Penelitian terbaru dari University of Toronto menemukan bahwa beralih ke diet rendah gula dan tinggi lemak minyak sehat membantu pasien diabetes tipe 2 mengontrol gula darah mereka dan menurunkan risiko penyakit jantung.
(ftr)


View the original article here